Cerita intel TNI tertembak Brimob saat cari senjata kelompok Santoso





Kabarbaru.info - Satgas Tinombala yang juga Tim Intelrem 132/Tadulako, Serda Muhammad Ilman tewas menjadi korban salah tembak yang dilakukan anggota Brimob, Rabu (27/7). Serda Ilman tertembak saat menjalankan tugasnya mencari timbunan senjata milik kelompok teroris Santoso di Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah.

Kejadian ini berawal saat Serda Ilman bersama Satgas Tinombala mendapatkan informasi dari masyarakat jika ada timbunan senjata di wilayah tersebut. Kemudian dia bersama anggota lainnya mencari dan menggali timbunan itu. Namun saat penggalian tanah Serda Ilman malah tertembak oleh anggota Brimob.

"Kata-kata ter artinya tidak disengaja. berawal dari satgas intel tim Sandhi Yudha lima orang militer, Kopassus tiga dan dua tim intel karena masyarakat mendapatkan informasi ada timbunan senjata. Maka timbunan tersebut digali. Mereka hanya bersenjata pistol di dalam tas. Satgas ini mengaku mendapat informasi juga bahwa ada orang tidak dikenal juga dari masyarakat," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/7).

Gatot menegaskan tidak ada baku tembak saat itu. "Mereka hanya berteriak-teriak (memberi tahu), sampai akhirnya Serda Muhammad Ilman gugur," ungkap Gatot.

Dia juga meminta kepada seluruh prajurit tidak dendam atas meninggalnya Serda Ilman. Sebab, Sat Bravo Brimob tak mempunyai niat untuk membunuh korban.

"Saya perintahkan seluruh prajurit tidak ada yang menyampaikan pernyataan pers tentang ini. Saya ulangi. Tugas Satgas Tinombala, teman tim bravo tidak ada niat membunuh, tapi tertembak. Mereka sama-sama kerja untuk keberhasilan. Saya prajurit, mengalami hal seperti ini tidak ada kata-kata dendam," jelasnya.

-sumber : merdeka.com