Ngeri, ini yang terjadi pada tubuh saat makan mie instan!



kabarbaru.info - Tak dipungkiri bahwa mie instan merupakan salah satu makanan yang paling digemari, khususnya di Indonesia. Bahkan saat ini macamnya pun sudah banyak. Beberapa di antaranya sangat populer baik di dalam negeri dan di luar negeri.

Di balik kejayaan mie instan di Indonesia, semua orang tentu sudah tahu bahaya apa yang dikandung di dalamnya. Terlalu banyak makan mie instan kerap menimbulkan penyakit kronis, di antaranya kanker, obesitas, menyebabkan keguguran pada ibu hamil, dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimanakah mie instan mampu menyebabkan beberapa penyakit mengerikan itu? Inilah yang akan kita bahas. Merdeka.com akan memberikan gambaran tentang apa yang terjadi pada tubuh kita setelah makan mie instan.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat, mie instan ternyata sangat aktif dalam mengganggu pencernaan manusia, seperti yang dikutip dari WCVB (7/8).

Hal ini diketahui dari hasil rekaman di dalam perut menggunakan kamera pintar berbentuk pil yang di masukkan ke dalam tubuh. Di rekaman tersebut terlihat tubuh kesusahan untuk menghancurkan mie instan. 

Peneliti mencoba menggunakan mie olahan sendiri sebagai perbandingan. Namun dalam kurun waktu 2 jam saja, mie olahan sendiri sudah hancur dan berhasil dicerna. Sementara mie instan belum juga hancur. Inilah penyebab mengapa mie instan dapat mengganggu kinerja sistem pencernaan tubuh. Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang, maka mie instant dapat mengacaukan metabolisme tubuh. Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh.

Akibatnya, masalah pertama yang muncul adalah rasa begah, susah buang air besar dan ketidaknyamanan. Belum lagi mie instant juga kaya akan kandungan sodium yang dapat menyebabkan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal. Mie instan hanya sedikit kandungan nutrisinya, dan justru lebih banyak mengandung zat adiktif, bahkan senyawa beracun lainnya seperti Tersier Butil Hidroksi Quinolin (TBHQ) yang terserap oleh tubuh.

"Dari percobaan itu, terbukti bahwa mie instan sangat susah dicerna oleh tubuh. Artinya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghancurkannya," ujar Kuo.

Akan tetapi, dari hasil ini pihaknya masih belum bisa mengambil kesimpulan karena dianggap terlalu dini. Kuo mengungkapkan bahwa timnya kini akan berusaha kembali melakukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.